Minggu, 27 Maret 2011

#13

"Masih berapa uangmu? Ini tambahan buat makan." (Andri Jangkung, dalam perjalanan pulang tur tandang)

Sedikit sekali suporter yang membawa uang lebih ketika tur ke kandang lawan. Lumrah sekali karena sebagian besar suporter adalah buruh yang bayarannya tidak seberapa besar, tapi dipaksa oleh keadaan untuk menghadiri partai tandang dan kandang yang jadwalnya sangatlah mepet. Otomatis sebagian besar suporter hanya membawa uang pas, itu saja kadang hanya pas untuk berangkat dan tiket masuk. Sisanya? Serahkan pada nasib baik.

Jadwal tur yang padat memaksa suporter harus membagi-bagi uangnya dalam plot-plot yang jelas, agar bisa sebanyak mungkin menghadiri partai tandang timnya. Sebenarnya tidak ada paksaan untuk ini, tapi yah bagaimana lagi, kalau sudah cinta ya susah untuk tidak hadir di semua pertandingan. Hutang sudah jadi solusi pas untuk para suporter, tapi ada beberapa yang memilih bermodalkan nekat, asalkan bisa sampai tujuan, pulang pasti bisa dipikirkan.

Satu hari, dalam perjalanan pulang tur, sisa uang tinggal Rp 5.000,00. Dengan catatan belum makan sedari berangkat, alias sedari malam. Padahal posisinya adalah dalam perjalanan pulang dari pertandingan tandang yang artinya lagi adalah badan sudah lelah dan butuh tenaga. Untuk makan di pinggir jalan, susah sekali mendapatkan warung makan yang murah. Tapi beruntunglah kamu memiliki teman sekelompokmu, yang sama-sama mengerti menjadi suporter, merasakan kesusahan yang sama. Jika nasib baik berpihak padamu, makan dalam perjalanan pulang kamu akan dibayari atau paling tidak akan dibayarkan kekurangan uangmu. Ya begitulah sepakbola, seperti komunikasi tanpa bahasa, tiap orang yang terlibat di dalamnya mampu memiliki rasa yang sama. Kamu tidak usah bilang kamu lapar, kawan sekelompok suportermu sudah tau dan tidak akan melupakanmu.

Kelompok suporter bagi saya dapat berarti pula keluarga yang mampu saya pilih. Yang saling mengerti, paham satu sama lain dan tidak akan melupakanmu, berdiri di sebelahmu dalam pertempuran untuk saling melindungi.

#12

A: "Jadi ikut tur ga kamu nanti malem?"
B: "Kepastiannya nanti malem ya, kalo gaji jadi turun, aku ikut berangkat."
(nukilan pesan singkat dari seorang kawan)

Hidup menjadi suporter sebenarnya adalah pekerjaan paling boros di dunia selama sejarah kesibukan manusia. Untuk mengikuti partai kandang saja, harus merogoh uang yang cukup banyak, bukan dalam skala uang jajan harian, melainkan harus menabung terlebih dahulu. Maka dari itu perlu bagi suporter untuk memiliki catatan jadwal pertandingan. Ini baru partai kandang, belum lagi partai tandang yang biayanya berlipat-lipat banyaknya ketimbang partai kandang. Sudah membayar tiket masuk pun kamu bisa-bisa tidak melihat pertandingannya karena asik menyanyi dukungan untuk tim.

Besarnya estimasi biaya (kandang maupun tandang) sebenarnya dapat memacu suporter untuk bekerja giat, ya walaupun hasil keringat akan segera habis untuk membeli tiket dan biaya perjalanan. Menjadi suporter adalah pilihan yang salah bagi mereka yang ingin kaya. Dalam opini saya, sepakbola dan tim adalah kebanggaan yang tak terbayarkan berapapun nilainya. Maka tidak heran jika suporter banyak berasal dari kalangan kelas pekerja. Bukan pekerja yang merangkap menjadi suporter, tapi suporter yang terpaksa merangkap menjadi pekerja.

Pernah muncul pertanyaan, "oh ternyata kamu kerja juga toh? saya kira kerjaannya cuma nonton bola." WTF! Pertama, saya tidak nonton bola, saya datang mendukung tim saya. Kedua, kamu kira saya dibayar untuk datang ke stadion, atau masuk stadion adalah gratis, atau kamu kira kebanggaan adalah lahan mencari uang? Ya, sepakbola dan tim yang kamu banggakan tidak untuk mengais uang, memutuskan hidup untuk menjadi suporter sama dengan memutuskan untuk hidup merugi. Jadi adalah haram untuk mencari uang lewat tim yang kamu bela. Kecuali kamu adalah pemain, maka kami akan rela membayar demi menyanyikan lagu-lagu dukungan padamu di stadion.

Menjadi suporter adalah perkara rela dan dengan ikhlas membuang uangmu, demi tim, demi tiket, demi kebanggaan yang kamu dengungkan tiap waktu. Bukan untuk mencemplungkan diri ke dalam lahan basah yang bisa kamu keruk uangnya. Dan kalau kamu melakukan itu dan aku tau, kamu kuharamkan! :D

(sedikit random setelah lama tidak posting :D)