Senin, 08 November 2010

Barak dan Kartu

"Mas, ayo melu maen kertu." (Mas, ayo ikut main kartu - Rofik)
"Ho'oh mas, ayo melu." (Iya mas, ayo ikut - Rofi'i)

Status "awas" pada Merapi masih belum turun satu tingat pun. Zona aman juga belum turun dari sebelumnya. Masyarakat masih saja was-was dan masih enggan untuk kembali. Barak-barak pengungsian masih penuh dengan pengungsi dan juga sukarelawan (saya enggan menyebutnya relawan, rasa-rasanya kurang unsur "suka" dan "gembira"). Kepedulian tampak dimana-mana dan ini baik.
SMA saya dulu bersekolah, SMA Kolese John de Britto tak ketinggalan, jajaran direksi membuka posko bantuan logistik dan barak pengungsian. Barang masuk dan keluar tiap waktunya dan menyita tenaga sukarelawan baik dari siswa maupun alumni bahkan guru-guru dan para karyawan. Kepedulian tak habis-habis. Sukarelawan juga mengurusi 150-an pengungsi yang bertahan di aula SMA. Dapur umum dibuat.
Kesibukan disana-sini, jelas kelelahan yang menyikapi. Lelah, benar lelah fisik dan psikis bagi sukarelawan di posko manapun, tapi bagaimanapun juga ini urusan tolong menolong dan tidak perlu urusan mengeluh dan tetek bengek sejenisnya. Di tengah mondar-mandir antara barak dan posko, saya dan beberapa kawan alumni de Britto melewati anak-anak pengungsi yang sedang menggelar tikar di lapangan futsal outdoor sekolah kami, saya lihat mereka bermain kartu. Permainannya standar bibit penjudi - minuman-. Mereka kami tahu bernama Rofik dan Rofi'i, kelas 2 SD. Mereka memanggil kami dan mengajak kami bermain kartu, menemani mereka. Awalnya kami semua berpikir untuk meng-iya-kan ajakan mereka karena kami berpikir mereka butuh teman untuk menghabiskan waktu dan membunuh trauma mereka akan abu Merapi dan kami segera duduk melingkar bersama mereka berdua.
Kepolosan mereka segera dipadu dengan ketotolan kami yang alami menghasilkan kolaborasi kebrisikan yang ekstrim. Ada jajaran direksi yang melewati kami dan tersenyum, saya paham kalau beliau berpikir ini semata-mata untuk hiburan para pengungsi dan hal ini sungguh sah. Permainan terus berlanjut hingga kira-kira 1 jam ke depan sampai Rofik bertanya pada kami, "Mas, nek ngguyu-ngguyu ngene ki kesel e ilang to? Aku mau mesakke ndelok njenengan kesel tenan ketoke, makane aku karo Rofi'i ngundang dolanan kertu." (Mas, kalau ketawa-ketiwi gini capeknya hilang kan? Saya tadi kasihan melihat kalian kelihatan capek sekali, makanya saya dan Rofi'i manggil mainan kartu).
Kami semua diam dan berpandang-pandangan. Siapa menghibur, siapa terhibur? Siapa peduli :)

1 komentar:

  1. Casinos Near Hollywood, CA from $5250 - Mapyro
    Search for Casinos Near Hollywood, CA 진주 출장샵 with Mapyro. 파주 출장안마 Casinos Near Hollywood, 계룡 출장샵 CA. The Hollywood Casino at Charles Town Races. Hollywood 강원도 출장샵 Casino Hollywood - Hollywood Casino at 세종특별자치 출장샵 Charles Town

    BalasHapus